Ada yang punya tanaman buah-buahan dirumah seperti jambu, mangga, jeruk???atau yang suka tanaman hias seperti puring???Mungkin juga petani sayur yang bertanam cabai, kacang panjang, mentimun, dan lainnya???
Mungkin anda sudah familiar dengan lalat putih yang suka menempel pada daun, dan lama kelamaan tanaman akan mengering - menguning, lalu mati. Sudah bermacam-macam obat tanaman dari pestisida, larutan detergen, atau tanaman lain yang katanya ampuh, tapi tetap saja datang lagi dan makin banyak. Anda berarti berhadapan dengan lalat putih penghisap daun, atau jenis lain adalah lalat putih spiral, atau yang biasa dikenal sebagai Bemisia tabacci. Jarang obat tanaman yang ampuh mengatasi lalat ini, dikarenakan musuh alaminya ladybug sekarang makin berkurang populasinya akibat pemakaian pestisida kimia yang kurang selektif dan bertanggung jawab. Di blog ini akan kami bahas karakteristik, cara penyebaran, dan cara penanganan yang tepat untuk lalat ini secara berbeda. Insektisida kimia saja sudah tidak cukup untuk mengatasi lalat ini, koloninya semakin dibasmi hanya akan semakin banyak.
Bemisia tabaci, pembawa virus, dan biasanya menyerang tanaman hortikultura |
Lalat putih spiral ditemukan menyerang pada hampir semua tanaman jambu kita di seluruh daerah di Indonesia. Tidak main-main, serangan lalat putih ini mampu menurunkan hasil panen secara signifikan jika sudah terserang parah.
Secara tidak langsung, lalat putih spiral dapat menyebarkan virus melalui
sekresi lilin dan madu yang diproduksi oleh tubuhnya, kemudian dapat menurunkan
daya fotosintesis daun. Serangan dengan jumlah koloni yang besar akan memicu
pertumbuhan jamur pada bagian bawah daun. Beberapa jenis lalat putih ini seperti halnya Bemisia tabaci yang menyerang tanaman sayuran merupakan pembawa virus kuning pada cabai, terong, ketimun, dan sebagian besar jenis tanaman hortikultura.
Ladybug, salah satu musuh alami lalat putih, coba di pekarangan anda |
Gimana Karakteristik dan Perkembangbiakan Lalat Putih Ini???
Lalat putih adalah serangga penghisap
yang biasanya menyerang pada kondisi cuaca hangat. Hasil sampingan ekskresinya
yang berupa madu dapat menyebabkan daun menguning dan akhirnya mati, ledakan
populasi hama ini terjadi karena di sekitar kita musuh alaminya sudah sangat
jauh berkurang. Jika populasinya sudah sangat banyak, maka akan sangat sulit
sekali mengendalikannya, karena lalat putih spiral sangat cepat menjadi
resisten terhadap insektisida yang kita gunakan.
Lalat putih spiral, biasanya menyerang tanaman buah di pekarangan |
Koloni lalat ini berkembang cepat dan banyak terutama biasa kita jumpai di
bagian bawah daun. Beberapa spesies lain yang serupa dapat kita temui pada
sebagian besar tanaman sayuran, tanaman hias, dan buah-buahan terutama cabai,
kentang, terong, kacang-kacangan, jambu dan beberapa jenis tanaman hias. Jenis
lain lalat putih yang biasa menyerang tanaman sayuran adalah Bemisia tabaci yang merupakan pembawa
virus kuning yang menghancurkan produksi tanaman secara besar-besaran jika
tidak dikendalikan dengan serius.
Lalat putih biasanya meletakkan telur
mereka pada bagian bawah daun, kemudian telur menetas, dan lalat putih muda
dengan cepat membesar melalui empat tahapan nimfa yang disebut instar. Nimfa
pertama berukuran sangat kecil dan beberapa jam kemudian akan mulai makan. Pada
tahap kedua nimfa tidak bergerak, berbentuk oval, dan rata dengan ukuran
antenna yang memendek, seperti serangga kecil. Setelah tahapan tersebut maka
lalat putih akan menginjak tahapan dewasa dengan pertumpuhan sayap yang
sempurna yang disebut pupa.
Yang perlu diperhatikan adalah pada setiap tahapan
nimfa hingga ke pupa, hama ini sudah aktif menghisap daun dan mengeluarkan madu
hasil sampingan dari tubuhnya ketika mereka makan.
Gimana Mengendalikan Infeksi Lalat Putih???
Kerusakan infestasi lalat putih di kelapa dan kelapa sawit kendalikan dengan insektisida hayati atau nabati |
1. Untuk penggemar tanaman hias atau tanaman buah, hindari dari membeli tanaman yang sudah terkena serangan lalat putih,
2. Jangan gunakan pupuk urea secara berlebihan karena dapat menyebabkan daun tanaman tumbuh terlalu subur sehingga hama lalat putih cepat berkembang, lebih banyak gunakan pupuk yang bersifat slow release atau organik,
3. Gunakan jaring pelindung atau paranet/shadingnet pada masa awal tanam untuk mencegah serangan hama ini sejak awal,
Anda dapat menggunakan lem lalat dengan media datar yang berwarna kuning terang, lalat putih menyukai warna terang sehingga diharapkan lalat akan hinggap pada wadah kita tadi dan menempel. Cara ini hanya akan mengurangi serangan pada daun saja,
4. Semprotkan insektisida biologi sebagai penyerta insektisida kimia,
penggunaan insektisida kimia penting, tapi coba seling dengan yang bersifat biologi untuk menambah musuh alaminya.
Insektisida kimia biasanya tidak mengendalikan hama ini secara keseluruhan, malah hanya akan menurunkan populasi predator lalat putih untuk tumbuh secara signifikan. Oleh karena itu gunakan produk insektisida yang ramah lingkungan berupa insektisida biologi mengatasi serangan hama ini.
Apa aja Rekomendasi Insektisida yang Tepat Untuk Mengendalikan Lalat Putih Ini???
1. Prioritas pertama yang saya coba adalah dupont lannate 40 SP,
Insektisida ini cukup sederhana dengan bahan metomil yang mempunyai sistem kerja membunuh hama secara kontak dan translaminar ini cukup efektif mengendalikan lalat putih. Pada hari ke 3 setelah aplikasi biasanya tak terlihat lagi infeksi pada tanaman, namun biasanya akan kembali menyerang seminggu kemudian, untuk itu perlu diselingi dengan pemakaian insektisida lain.
2. Prioritas kami nomor 2 dalam mengatasi lalat putih ini adalah insektisida Alika 247 ZC, biasa diaplikasikan pada sayuran, Alika 247 ZC juga efektif membuat hama lalat putih mati dan pergi. Tetapi seperti pemakaian dupont Lannate 40 SP, kondisi lingkungan yang panas dan lembab akan membuat serangan muncul kembali pada beberapa hari kemudian. Untuk itu kami masukkan insektisida nomor 3 mengantisipasi hama ini datang kembali.
3. Insektisida berikutnya lebih kepada menciptakan musuh alami bagi lalat putih. Jamur Metharizium biasanya efektif dalam mengganggu sistem pernafasan hama ini. Kami rekomendasikan Metarizep sebagai selingan untuk dupont lannate 40 SP dan Alika 247 ZC.
Dengan penyertaan Metarizep, resistensi lalat putih dapat ditekan ke tingkat minimal, koloni yang ada tidak akan mampu berkembang signifikan, selain itu aplikasinya ramah lingkungan dan tak berbahaya bagi penggunanya.