Botrytis sp. seperti kapang yang menyerang buah, bunga, daun, dan batang, terlihat seperti berdebu dan menular lewat angin |
Kenapa Buah Terlihat Seperti Kapangan??Padahal masih belum dipanen tuh...
Buah terlihat seperti terserang kapang, lalu menghitam dan akhirnya tidak dapat dikonsumsi. Ini adalah tanda serangan jamur Botrytis cinerea. Penularannya sangat mudah dan sporanya sungguh bisa bertahan sangat lama di dalam tanah.
Nodul ini dikenal dengan sebutan sclerotia
hingga kemudian menjadi spora. Dengan temperatur -2oC hingga 33
oC ia dapat terus hidup dan menginfeksi jaringan hidup tanaman.
Jamur Botrytis mudah beradaptasi dengan baik di lingkungan kita dengan menumpang hidup pada bahan-bahan organik tanah atau sisa-sisa akar tanaman yang telah mati. Setelah Sclerotia menjadi spora, maka ia akan siap menginfeksi tanaman anda.
Serangan jamur Botryris sp. pada percabangan, tanaman akan mati seketika dan mengering |
Air
dan hembusan angin merupakan pembawa yang paling efektif dalam proses
penularan Botrytis pada tanaman pada
fase spora. Selain itu beberapa jenis serangga seperti lebah dan aphid juga
merupakan pembawa potensial jamur ini.
Cuaca yang dingin dengan temperatur rendah serta kelembaban yang tinggi seperti pada umumnya di daerah Indonesia merupakan faktor yang mendukung daur hidupnya.
Cuaca yang dingin dengan temperatur rendah serta kelembaban yang tinggi seperti pada umumnya di daerah Indonesia merupakan faktor yang mendukung daur hidupnya.
Tanda Tanaman Terserang Botrytis Seperti Apa???
Botrytis cinerea merupakan jamur
parasit yang akan menyerang tanaman yang sedang dalam kondisi lemah, biasanya
pada musim hujan tanaman akan mudah stress, oleh karena itu vigor dan daya
tahan tanaman perlu dijaga secara baik.
Spora Botrytis sebenarnya tidak dapat menyerang daun atau cabang yang utuh, ia hanya dapat menyerang daun dengan kondisi epidermis yang terbuka misalnya bagian daun yang terluka atau patahan ranting.
Setelah masuk ke jaringan tanaman, jamur Botrytis akan membelah diri secara aktif dan menghasilkan spora. Hal ini dapat kita lihat pada kumpulan debu yang tersebar di beberapa bagian tanaman yang terserang. Debu sporta Botrytis sendiri dapat mengakibatkan infeksi sekunder yang akan menyerang tanaman lain di sekitarnya.
Jangan menggunakan pupuk urea nitrogen (urea) atau pemberian nutrisi tanaman yang tidak seimbang ya, karena akan menguntungkan jamur ini dan mempercepat penyebarannya. Periode inkubasinya berlangsung cukup singkat, yaitu selama 15 jam.
Spora Botrytis sebenarnya tidak dapat menyerang daun atau cabang yang utuh, ia hanya dapat menyerang daun dengan kondisi epidermis yang terbuka misalnya bagian daun yang terluka atau patahan ranting.
Temperatur rendah 15
oC hingga 20 oC, tetesan air yang tertinggal di daun pada
kondisi kelembaban tinggi juga mempercepat infeksi oleh jamur ini pada tanaman.
Kondisi air yang melimpah di lahan juga mendukung jamur Botrytis dalam kondisi yang sehat, sehingga proses perbanyakan
dirinya akan berlangsung cepat.
Setelah masuk ke jaringan tanaman, jamur Botrytis akan membelah diri secara aktif dan menghasilkan spora. Hal ini dapat kita lihat pada kumpulan debu yang tersebar di beberapa bagian tanaman yang terserang. Debu sporta Botrytis sendiri dapat mengakibatkan infeksi sekunder yang akan menyerang tanaman lain di sekitarnya.
Jangan menggunakan pupuk urea nitrogen (urea) atau pemberian nutrisi tanaman yang tidak seimbang ya, karena akan menguntungkan jamur ini dan mempercepat penyebarannya. Periode inkubasinya berlangsung cukup singkat, yaitu selama 15 jam.
Gimana Sih Gejala Serangan Botrytis???
Serangan Botrytis sp.pada buah tomat, terlihat seperti busuk yang dipenuhi dengan bulu halus |
Beberapa
ciri serangan awal Jamur Botrytis cinerea
pada tanaman antara lain adalah :
1. Munculnya area kehitaman yang dikelilingi dengan bulu-bulu halus berwarna abu-abu pada beberapa bagian tanaman yang diserang. Kemudian tangkai bunga akan gugur, pucuk baru yang muncul akan mengering, dan batang akan mati. Baik daun maupun bunganya akan tampak layu.
2. Ciri berikutnya biasanya akan terlihat dari munculnya noda seperti bintik atau yang disebut “ghost spots” pada bunga, batang, dan daun. Bintik ini akan ditandai dengan cincin berwarna gelap di sekitarnya.
1. Munculnya area kehitaman yang dikelilingi dengan bulu-bulu halus berwarna abu-abu pada beberapa bagian tanaman yang diserang. Kemudian tangkai bunga akan gugur, pucuk baru yang muncul akan mengering, dan batang akan mati. Baik daun maupun bunganya akan tampak layu.
2. Ciri berikutnya biasanya akan terlihat dari munculnya noda seperti bintik atau yang disebut “ghost spots” pada bunga, batang, dan daun. Bintik ini akan ditandai dengan cincin berwarna gelap di sekitarnya.
3. Pada bunga
dan daun biasanya akan terlihat seperti ciri serangan busuk lunak Erwinia sp. Tetapi
keduanya dapat dibedakan dengan bentuk spora yang berbeda, jika Botrytis akan terlihat seperti berdebu,
maka serangan busuk lunak Erwinia sp. Akan terlihat seperti berwarna kehitaman
dan lunak saja.
Gimana Pencegahan Maupun Pengendalian Penyakit Ini???
Sangat
penting bagi kita untuk selalu memantau kondisi tanaman terutama pada kondisi temperatur rendah dan kelembaban tinggi untuk diagnosa awal serangan jamur Botrytis cinerea. Beberapa langkah
yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan jamur Botrytis cinerea dapat dilakukan sebagai berikut :
Mengendalikan cuaca dan kelembaban udara, ini hanya dapat dilakukan dengan greenhouse,
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebaiknya tanpa membasahi daun,
Jaga agar kondisi tanaman tetap hangat agar tidak mudah terserang jamur, beberapa aplikasi seperti fungisida Copcide 77 WP dapat mempertahankan kehangatan tanaman.
Antisipasi tiupan angin kencang yang dapat menyebarkan jamur ini menginfeksi tanaman, misalnya
dengan memberikan tanaman pelindung di sekeliling lahan,
Gunakan benih yang tidak terinfeksi jamur terutama Botrytis sp, Bisa dengan menjemur kembali benih yang akan ditanam,
Rendam dengan fungisida perendaman benih seperti, bisa juga dengan bio fungisida / bakterisida seperti Decoprima,
Singkirkan semua sisa-sisa tanaman yang mati di lahan seperti sisa ranting, daun, bunga yang gugur dan telah membusuk,
Atur jarak tanam dengan baik, agar jika ada tanaman yang terserang tidak mudah menulari tanaman lain,
Berhati-hati ketika merawat tanaman, minimalkan luka atau sayatan pada bagian tanaman yang akan menyebabkan jamur Botrytis masuk dan berkembang,
Cabut dan bakar tanaman yang sudah terinfeksi jamur,
Perhatikan penggunaan pupuk tanaman, jangan sampai berlebihan menggunakan pupuk terutama yang berbahan nitrogen pada musim lembab,
Cegah penularan dengan aplikasi fungisida secara rutin, dengan cara menyiramkannya pada perakaran sejak mulai pindah tanam dengan interval 1 minggu sekali,
Botrytis pada daun, ciri-cirinya sangat mudah dibedakan dari yang lain |
Apa Saja Fungisida yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengendalikan penyebarannya???
Fungisida kontak berbahan tembaga sangat saya anjurkan untuk mengatasi penyebaran debu spora Botrytis agar tidak menginfeksi tanaman lain di sekitar daerah penularannya.
Spora Botrytis akan seketika menjadi tidak aktif ketika kontak dengan fungisida Copcide 77 WP, aplikasi cukup disemprot embun ke seluruh bagian tanaman yang terinfeksi maupun yang belum terinfeksi. Fungisida tembaga baik untuk melindungi infeksi jamur melalui udara seperti halnya mode penularan Botrytis.
Bio-fungisida Decoprima sangat saya rekomendasikan karena kemampuan untuk mengendalikan hingga menginfeksi jamur patogen yang menyerang tanaman.
Perlindungan dari tanah juga sangat penting guna menekan pertumbuhan spora jamur Botrytis yang dorman dan sewaktu-waktu siap menyerang ketika ada jaringan hidup di dekatnya. Decoprima akan memberikan perlindungan melalui lapisan terluar perakaran tanaman anda dengan aksi 3 strain Trichoderma di dalamnya.
Bacillus sp. pada beberapa penelitian bersifat antagonis terhadap spora Botrytis sp., di tanah. Anda bisa menggunakan kandungan Bacillus sp. di dalam Bactoplus sebagai perlindungan awal bagi tanaman khususnya di daerah endemik penyebaran Botrytis cinerea.
Gunakan Bactoplus sebagai fungisida perendaman benih, dan aplikasi dengan pengocoran selama masa pindah tanam dengan interval 1 minggu sekali atau lebih intensif 1 minggu 2 kali diseling dengan Decoprima atau fungisida Copcide 77 WP.
Bio Fungisida / Bakterisida Decoprima
Konsultasi Gratis Pengendalian Penyakit Jamur Tanaman
0821 5209 9938
|
Fungisida Copcide 77 WP
|
Agroprobiotik Tanaman Bactoplus
Email Kami :
|