CRUISER 350 FS ATASI SERANGAN HAMA TANAMAN DAN STRESS PADA LINGKUNGAN EKSTRIM

BY SaranaAgri IN , , , , , ,

Insektisda Perendaman benih Cruiser 350 FS
Review berikut ini adalah bahan aktif insektisida Thiametoksam yaitu Cruiser 350 FS. Insektisida ini dijual secara luas sebagai insektisida perendaman benih yang tidak hanya melindungi tanaman dari serangan hama, tetapi juga mampu melindungi tanaman pada kondisi lingkungan yang ekstrim. 

Jagung yang di treatment dengan Cruiser 350 FS
berwarna merah terang
sumber foto : 
https://geneticliteracyproject.org/
Thiametoksam kita kenal sebagai bahan aktif dari produk insektisida perendaman benih Cruiser 350 FS yang memberikan perlindungan berspektrum luas terhadap hama bagi beberapa komoditi tanaman pangan. Thiametoksam merupakan generasi kedua dari insektisida golongan neonicotinoid dari sub kelas thianicotinil

Thiametoksam bekerja dengan cara mengganggu saraf reseptor serangga yang terpapar. Ketika serangga memakan tanaman yang diaplikasikan dengan thiametoksam, dengan seketika aktivitas makan akan terhenti sehingga kerusakan tanaman dapat dicegah. 

Thiametoksam juga memberikan efek bagi pertumbuhan tanaman disamping mencegah serangan hama. Beberapa manfaat thiametoksam bagi tanaman antara lain : 
· Tumbuhnya tunas akan lebih cepat, 
· Perakaran tanaman akan lebih kuat, 
· Meningkatkan pertumbuhan perakaran tanaman, 
· Tanaman akan membentuk kanopi lebih awal, 
· Tanaman akan lebih tinggi dan lebih hijau, 
· Kualitas hasil panen meningkat dalam hal jumlah maupun daya simpan. 

Thiametoksam berpengaruh positif terhadap tanaman melalui kemampuannya meningkatkan biosintesa protein yang akan membentuk pertahanan tanaman melawan stress akibat kondisi lingkungan dan cuaca. Thiametoksam memberikan ketahanan terhadap stress lingkungan yang biasanya dapat disebabkan beberapa faktor antara lain : 
- kekeringan,
- pH rendah,
- stress yang menyebabkan kurangnya produksi protein,
- tingkat salinitas tanah yang tinggi,
- luka akibat serangan hama,
- angin kencang,
- stress akibat curah hujan yang tinggi, dan lain-lain.
Beberapa Faktor yang menyebabkan stress pada tanaman
sumber foto :
 plantphysiologyblog.com
Faktor stress di atas biasanya kita temukan pada masa awal tanam. Oleh karena itu Thiametoksam disarankan untuk diaplikasikan pada perlakuan benih sebelum penanaman atau penyemaian. Beberapa penelitian menunjukkan tanaman yang diaplikasikan dengan thiametoksam sejak perlakuan benih terlihat lebih vigor, hijau, tinggi, dan perakaran juga berkembang lebih cepat.


Anda bisa lihat perbandingan tanaman padi yang mendapat perlakuan dengan thiametoksam Cruiser 350 FS dengan yang tidak mendapat perlakuan insektisida perendaman benih
Selain itu Thiametoksam juga efektif melawan keracunan Aluminium (Al) yang biasanya terjadi pada struktur tanah dengan kandungan logam berat yang tinggi, tanah masam, dan pH yang rendah. Struktur tanah ini biasanya banyak dijumpai di daerah berawa Kalimantan, oleh karena itu bahan aktif ini sangat cocok sekali digunakan sebagai pestisida perendaman benih untuk tanaman padi di daerah Kalimantan ataupun daerah lain dengan tipe tanah dengan kandungan asam tinggi.

Gejala Keracunan Aluminium pada Padi dan Jagung, biasanya ditemukan di tanam asam dan pH rendah
sumber foto 2 :
 https://www.researchgate.net/ dan http://www.knowledgebank.irri.org
Untuk mendapatkan bahan ini, anda bisa menemukannya pada produk Syngenta dengan nama dagang Cruiser 350 FS. Efek penggunaan Cruiser 350 FS lebih efektif jika digunakan pada perendaman benih ataupun aplikasi melalui pengocoran pada perakaran tanaman. Cruiser 350 FS akan membentuk pertahanan tanaman melawan serangan hama maupun kondisi lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan terutama pada tanah asam dengan pH yang rendah.

Wereng hijau, salah satu hama yang dapat dicegah serangannya
dengan aplikasi Cruiser 350 FS pada masa awal tanam
Sumber Foto :
 https://apps.lucidcentral.org/
Berikut ini adalah hama sasaran, anjuran pemakaian dan dosis Cruiser 350 FS :
- Jagung : kutu daun, lalat bibit, wereng (Perlakuan benih : 3,375 ml/kg benih)
- Kacang tanah : kutu daun (Perlakuan benih : 2 - 4 ml/kg benih)
- Kedelai : lalat bibit, kutu daun (Perlakuan benih : 2,25 ml/kg benih)
- Padi : hama trips, wereng hijau (Perlakuan benih : 3,375 ml/kg benih)

kemasan : 12,5 ml