PENANGGULANGAN VIRUS BERCAK LAYU TOMAT

BY SaranaAgri IN , , , ,

serangan virus bercak layu tomat yang dibawa oleh thrips,
warna daun seperti perunggu dan mengeras
Pernahkah anda melihat kasus daun tanaman yang mengeras seperti kerupuk??jika iya, anda sedang berhadapan dengan tomato spotted wilt virus atau virus bercak layu tomat. Penyakit ini sudah tahap lanjut dari serangan hama seperti kutu daun dan Thrips. Mereka merupakan pembawa virus ini dan menularkannya pada daun tanaman umumnya hortikultura.

Apa Itu virus Bercak Layu Tomat???
Virus bercak layu tomat disebabkan oleh virus tomato spotted wilt virus (TSWV) yang merupakan salah satu virus berbahaya yang dapat menjadi masalah serius terhadap hasil panen. Virus bercak layu tomat (TSWV) pertama kali ditemukan di Australia pada tahun 1915 dan mampu menyebabkan kegagalan panen hingga 75 – 100%. Virus ini dapat hidup pada banyak inang termasuk sekitar 900 spesies tanaman yang tergolong ke dalam tanaman sayuran maupun rumput.

Virus ini tidak ditularkan melalui benih, tetapi oleh beberapa jenis hama trips. Tanaman yang dapat terinfeksi virus ini antara lain kacang-kacangan, selada, kacang tanah, cabai, kentang, tembakau, dan tomat. 

Virus bercak layu tomat menyebabkan infeksi sistemik dan berantai pada tanaman yang ia serang. Pada tahap awal pertumbuhan dapat menyebabkan stagnasi tumbuh dan pada akhirnya kematian tanaman.

Apa Saja Gejala yang Tampak???
hama thrips biasanya bersembunyi di bawah daun,
kendalikan dengan insektisida + surfaktan
Pada tanaman tomat, gejala yang ditimbulkan adalah luka kecil pada daun dengan lingkaran berwarna hijau gelap berbeda dengan warna daun secara keseluruhan. Luka ini kemudian menyebar menjadi berwarna seperti perunggu. 

Penyebarannya kemudian berlanjut kepada pangkal daun dan menyebabkan kelayuan daun maupun cabang sebagian. Tanaman tomat akan sangat kerdil dan mengalami stagnasi tumbuh apabila terserang virus bercak layu tomat pada umur yang relatif muda. 

Walaupun jarang terjadi, tetapi kasus pada buah tomat akan memperlihatkan tanda bercak seperti gradasi warna yang lebih terang daripada warna buah yang tersebar di seluruh permukaan buah. Jika terdapat dua tanda ini baik di daun maupun buah, berarti tanaman tomat anda terserang virus bercak layu tomat (TSWV).

tanda serangan virus bercak tutul tomat pada buah
terdapat tutul-tutul seperti gradasi warna buah
Bagaimana Pengendaliannya Setelah Terinfeksi???
Jika telah terlihat kasus serangan virus ini di daerah anda maka pencegahan perlu dilakukan antara lain :

1. Singkirkan sumber penyebaran virus, termasuk mengendalikan pertumbuhan rumput, mengendalikan hama seperti kutu dan thrips
banyak insektisida yang terdaftar untuk mengendalikan hama ini, coba aplikasikan sebelum populasinya meledak,

2. Singkirkan tanaman tomat yang sudah terinfeksi, buang jauh dan bakar,

3. Singkirkan sampah-sampah di sekitar lahan yang bisa berpotensi menjadi tempat berlindung hama thrips agar risiko infeksi menjadi minimal,

4. Tambahkan produk perekat insektisida atau surfaktan agar daya kendali insektisida lebih ampuh terhadap hama trips,

5. Tanamlah varietas tomat yang tahan virus ini, anda bisa mendapatkan informasi dari label benih yang anda tanam.

6. Gunakan insektisida yang tepat dan spesifik dalam mengendalikan hama Thrips ataupun kutu-kutuan.

Apa Saja Insektisida yang Ampuh Mengendalikan Hama Pembawa Virus ini???

1. Insektisida Pegasus 500 SC,
Pegasus 500 SC sangat amput terhadap kutu-kutuan, aphin dan tungau, selain insektisida ia juga merupakan akarisida. Cara kerja insektisida ini sangat unik yaitu dengan cara penguraian bahan aktif diafenthiuron oleh bantuan sinar matahari menjadi carbodimide dan urea. Carbodimide bersifat insektisida yang efektif mengendalikan hama. Sedangkan urea yang dihasilkan bersifat menyuburkan tanaman (efek fitotonik).
Pengasus 500 SC mempunyai daya translaminar yang kuat serta perlindungan terhadap tanaman dalam waktu yang lama dan menjadikan tanaman akan lebih hijau, sehat dan subur . 

2. Insektisida Siklon 5,7 WG,
Insektisida ini relatif aman bagi lingkungan dan cocok untuk program pengelolaan hama terpadu dengan bahan aktif yang spesifik sasaran. Selain ampuh untuk kutu-kutuan dan aphid, ia juga bisa diandalkan untuk mengatasi hama ulat.

3. Perekat Insektisida Aero,
Perekat atau surfaktan atau adjuvan sangat dianjurkan dalam pengendalian hama aphid, kemampuan translaminar insekstisida akan didukung oleh daya serap dan daya perata dari produk adjuvant sehingga daya kendali insektisida dapat bertahan lama dan tidak mudah tercuci oleh hujan.

4. Bio-Insektisida BT-Plus,
Bio insektisida sangat penting dalam memanajemen resistensi hama terhadap insektisida kimia, gunakan BT-Plus yang mengandung hasil sampingan dari bakteri Bacillus thuringensis dalam pengendalian hama kutu dan ulat.

 
 
 Insektisida Pegasus 500 SC
 Perekat Pestisida Aero

 
 Bio Insektisida BT-Plus

Konsultasi Gratis Penanggulangan Serangan Virus Pada Tanaman

0821 5209 9938
Insektisida Siklon 5,7 WG

Email Kami :


saranaagri@gmail.com